Permainan ini bisa melatih anak beradu kecerdasan, kecermatan, dan kejelian. Anak-anak dilatih berpikir mencari tempat yang tepat untuk bersembunyi dan bagaimana cara bersembunyi untuk menghindar dari orang mencarinya. Permainan ini juga menjadikan anak lebih kuat dan tangkas secara fisik. Selain itu memberikan pendidikan pada anak untuk bermain sportif, jujur, dan kreatif.

Pemain

  • Jumlah pemain : 2 orang atau lebih
  • Umur : semua umur

Alat bermain

Sebidang tembok dan lingkungan yang dapat dipakai untuk saling bersembunyi.

Cara bermain

  1. Tentukan yang jadi kucing

    Dimulai dengan Hompimpa untuk menentukan siapa yang menjadi “kucing” (berperan sebagai pencari teman-temannya yang bersembunyi). Si kucing ini nantinya akan memejamkan mata atau berbalik sambil berhitung sampai 10, biasanya dia menghadap tembok, pohon atau apasaja supaya dia tidak melihat teman-temannya bergerak untuk bersembunyi (tempat jaga ini memiliki sebutan yang berbeda di setiap daerah, contohnya di beberapa daerah di Jakarta ada yang menyebutnya INGLO, di daerah lain menyebutnya BON dan ada juga yang menamai tempat itu HONG).

  2. Bersembunyi

    Setelah hitungan sepuluh (atau hitungan yang telah disepakati bersama, misalnya jika wilayahnya terbuka, hitungan biasanya ditambah menjadi 15 atau 20) dan setelah teman-temannya bersembunyi, mulailah si “kucing” beraksi mencari teman-temannya tersebut.

  3. Cari!

    Jika si “kucing” menemukan temannya, ia akan menyebut nama temannya sambil menyentuh INGLO atau BON atau HONG, apabila hanya meneriakkan namanya saja, maka si “kucing” dianggap kalah dan mengulang permainan dari awal. Apabila Yang seru adalah, pada saat si “kucing” bergerilya menemukan teman-temannya yang bersembunyi, salah satu anak (yang statusnya masih sebagai “target operasi” atau belum ditemukan) dapat mengendap-endap menuju INGLO, BON atau HONG, jika berhasil menyentuhnya, maka semua teman-teman yang sebelumnya telah ditemukan oleh si “kucing” dibebaskan, alias sandera si “kucing” dianggap tidak pernah ditemukan, sehingga si “kucing” harus kembali menghitung dan mengulang permainan dari awal.

  4. Main lagi

    Permainan selesai setelah semua teman ditemukan. orang yang pertama ditemukan yang menjadi ‘kucing’ berikutnya.

  5. Jangan curang!

    Ada satu istilah lagi dalam permainan ini, yaitu ‘kebakaran’ yang dimaksud di sini adalah bila teman kucing yang bersembunyi ketahuan oleh si kucing disebabkan diberitahu oleh teman kucing yang telah ditemukan lebih dulu dari persembunyiannya.

Video

-

Variasi / Nama lain

  • Bancakan

    Bancakan sangat mirip dengan petak umpet. Bedanya, Bancakan menggunakan susunan lempengan batu sebagai pengganti pohon/tembok untuk menutup mata. Lingkaran batu tersebut nantinya disusun di dalam sebuah lingkaran kecil (digambar di tanah). Alih-alih menutup mata pada pohon/tembok dan menghitung 1 sampai 10, pemain yang jadi harus menyusun ulang tumpukan batu tersebut. Setelah semua batu selesai tersusun, pemain jadi dapat mulai mencari kawan-kawannya. Saat pemain jadi mengetahui persembunyian pemain lain, pemain jadi menyebut nama pemain tersebut dan berusaha menginjak garis lingkaran. Sementara pemain lain yang sudah diketahui lokasi persembunyiannya berusaha menghancurkan susunan batu tersebut.